TRANSISI MASYARAKAT AGRARIS MENUJU MASYARAKAT INDUSTRIAL INDONESIA
Abstract
ABSTRAK
Masyarakat itu dinamis. Begitu pula kegiatan ekonominya. Untuk sementara waktu kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia umumnya berciri agraris. Namun suatu dinamika sedang berlangsung menuju masyarakat industrial. Tanda-tanda ke arah itu ialah Industri-industri nasional dan internasional yang berpusat di kota perlahan-lahan mulai memperkecil luas lahan pertanian. Industri-industri membutuhkan tenaga kerja. Dan para pekerja membutuhkan rumah, maka lahan pertanian semakin dikurangi lagi. Para petani tua yang hidup di desa juga mulai beralih profesi karena lahan semakin sempit, anomali cuaca, gagal panen, serangan hama dan daya tawar lemah atas hasil panen. Regenerasi petani pun mandeg karena 90an % anak muda usia produktif 15-23 tahun lebih tertarik mengadu nasib di kota. Apalagi arah kebijakan pendidikan nasional ke depan lebih tertuju pada pendidikan vokasi dan vokasi plus untuk siap kerja di dunia industri. Pada tahun 2030 70 % penduduk Indonesia memadati kota-kota. Maka transisi masyarakat agraris menuju masyarakat industrialis akan terjadi pada sekitar tahun itu, tahun ledakan penduduk usia produktif Indonesia. Perilaku kaum muda pada saat itu juga akan beralih ke lebih rasional, analitis, linear, individual, dan sekular yang bisa mengambil jarak dari pertimbangan etis dan spiritual yang agak bertolak belakang dengan pandangan masyarakat agraris sebelumnya yang berciri siklis, holistik, emosioal, sosial, etis dan spiritual atas sektor ekonomiFull Text:
PDFReferences
Sobur, Alex, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung, 2003.
Sugiharto, Bambang I & Agus Rachmat W., Wajah Baru Etika & Agama, Kanisius,
Yogyakarta, 2000.
DOI: http://dx.doi.org/10.33021/jie.v1i2.343
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.33021/jie.v1i2.343.g199
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Articles in this journal have been indexed in major research databases, including:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.