MEDIA INTERNASIONAL DAN REFERENDUM : STUDI KASUS PEMBERITAAN POST-COURIER PNG PASCA REFERENDUM BOUGAINVILLE
Abstract
Media berita memiliki peran penting dalam membangun image hingga brand dari sebuah negara. Konflik antara pemberontak Bougainville dan pemerintah Papua New Guinea (PNG) merupakan konflik panjang yang diakhiri dengan pelaksanaan referendum tahun 2019. Hasilnya, masyarakat Bougainville mendukung penuh pemisahan diri Bougainville dari PNG. Media PNG memiliki riwayat dalam menutupi pemberitaan tentang situasi krisis di Bougainville. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemberitaan tentang Bougainville oleh media Post Courier PNG pasca referendum. Penelitian ini menggunakan metode analisis sentimen untuk memahami sentimen positif dan negatif pemberitan dan analisis isi yang bertujuan untuk menelusuri tema pemberitaan. Data dari kanal digital Post Courier dikumpulkan selama 1 tahun pasca referendum Desember 2019 hingga Desember 2020. Hasil dari penelitian ini yakni Post Courier PNG memberitakan berita objektif dan harmonis tentang Bougainville pasca referendum. Tema induktif dari analisis isi dikelompokkan dalam 14 tema dimana frekuensi berita terbanyak menggambarkan agenda utama ‘wilayah merdeka’ pasca referendum. Karakter spesifik dari temuan penelitian yakni selain pemberitaan tentang perkembangan pasca referendum, Post Courier juga memuat berita advokatif dari masyarakat Bougainville.
Kata Kunci : Hubungan Masyarakat Internasional; Post Courier; Media Berita; Referendum.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33021/aegis.v6i2.3823
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 AEGIS : Journal of International Relations
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.