Kemitraan Strategis: Kontribusi Industri Manufaktur Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular

Raihan Maulana Syafiq

Abstract


Penelitian ini membahas kontribusi industri manufaktur Indonesia dalam Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), dengan menggunakan pendekatan teori developmental state dan merkantilisme. Sebagai negara berpendapatan menengah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi aktor pembangunan di kawasan Selatan. Industri manufaktur menjadi sektor unggulan yang menyumbang signifikan terhadap PDB dan ekspor nasional, namun belum dilibatkan secara optimal dalam kebijakan KSST. Melalui studi kasus PT INKA, PT Sinar Antjol, dan Indofood, ditemukan bahwa keterlibatan manufaktur dalam kerja sama lebih didorong oleh inisiatif perusahaan, bukan strategi negara. Padahal, sektor ini dapat berperan dalam transfer teknologi, investasi lintas negara, serta penguatan kapasitas negara mitra. Perbandingan dengan Brasil menunjukkan bahwa negara tersebut lebih strategis dalam mengintegrasikan industri ke dalam diplomasi pembangunan. Temuan ini mengindikasikan bahwa Indonesia perlu merancang kebijakan yang menjadikan sektor manufaktur sebagai bagian dari diplomasi ekonomi dan solidaritas global. Dengan pendekatan yang lebih terencana dan terkoordinasi, kontribusi manufaktur Indonesia dapat diperluas tidak hanya untuk kepentingan ekonomi nasional, tetapi juga untuk mendukung pembangunan kolektif di negara-negara Selatan.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33021/aegis.v9i1.6139

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 AEGIS : Journal of International Relations

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.