Pendidikan Lingkungan bertema “Microplastic and Marine Pollution Awareness” di Sekolah Adiwiyata Nasional: SMAN 1 Cikarang Pusat, Cikarang, Jawa Barat

Filson Maratur Sidjabat

Abstract


Permasalahan lingkungan besar yang dihadapi dunia, khususnya di Indonesia adalah isu pencemaran plastik, mikroplastik, dan pencemaran laut. Permasalahan mikroplastik dan pencemaran lautan ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi berbagai pihak termasuk dunia pendidikan sebagai agen perubahan. Peserta PKM ini adalah para Duta Lingkungan yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Cikarang Pusat, peraih Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Metode yang digunakan adalah pendidikan lingkungan memberikan wawasan terkait (a) mikroplastik dan pencemaran lautan, (b) bagaimana solusi pengolahan dan pengelolaan yang bisa dilakukan dalam skala rumah tangga, dan (c) bagaimana agar peserta mau merubah perilaku dan peduli terhadap permasalahan lingkungan ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu:  Pendidikan Lingkungan (presentasi dan diskusi) dan Lomba Poster Kreatif. Pendidikan lingkungan ini dibutuhkan sejak usia remaja supaya kesadaran akan masalah ini dapat tertanam sejak usia muda. Kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka Adiwiyata, seperti Duta Lingkungan, merupakan kegiatan yang dapat menjadi pusat pembelajaran mengenai lingkungan hidup yang baik di sekolah, juga menimbulkan banyak perubahan positif bagi perilaku bermasyarakat.      

Abstract

Nowadays, the world, especially Indonesia are facing the three biggest environmental problems, which are plastic pollution issue, microplastic, and marine pollution. Microplastic and marine pollution problems are becoming a major homework for many stakeholders, including education sector, as an agent of change. The participants of this community empowerment project are Environmental Agents, who actively engage in extracurricular activities in SMA Negeri 1 Cikarang Pusat, an Adiwiyata Green Schools national award winner. The method that been used is environmental education, that giving knowledge about (a) microplastic and marine pollution, (b) how to treat and manage the solution in household scale, and (c) how the participants became active in changing their behaviors, and increasing careness in this problems. The activities are divided into 2 type: Environmental Education (Presentation and Sharing) and Creative Poster Competition. This event are needed for young leaders to increase their awareness and plant wisdom in since they are young. The extracurriculer activities in Adiwiyata Green Schools, like Environmental Agent are becoming a great education center for environmental issue in schools, and also can contribute to positive changing of society behaviors.


Keywords


Mikroplastik, Pencemaran Lautan, Duta Lingkungan, Pendidikan Lingkungan, Adiwiyata.

Full Text:

PDF

References


Alencastro, D. (2012). Pollution due to plastics and microplastics in Lake Geneva and in the Mediterranean Sea. Arch. Sci, 65, 157-164.

Ambari M. (2018). Ancaman Sampah Plastik untuk Ekosistem Laut Harus Segera Dihentikan, Bagaimana Caranya?. Diunduh dari: https://www.mongabay.co.id/2018/07/26/ancaman-sampah-plastik-untuk-ekosistem-laut-harus-segera-dihentikan-bagaimana-caranya/

Browne, M. A., Crump, P., Niven, S. J., Teuten, E., Tonkin, A., Galloway, T., & Thompson, R. (2011). Accumulation of microplastic on shorelines woldwide: sources and sinks. Environmental science & technology, 45(21), 9175-9179.

Ismail, Y., & Sidjabat, F. M. (2019). Community Empowerment in Household Waste Management. JCE| Journal of Community Engagement, 1(01), 24-29.

J. R. Jambeck, R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Siegler, M. Perryman, A. Andrady, R. Narayan, K.L. Law. (2015). Plastic waste inputs from land into the ocean. Science, 347(6223): 768-771.

Kim, J. S., Lee, H. J., Kim, S. K., & Kim, H. J. (2018). Global pattern of microplastics (MPs) in commercial food-grade salts: sea salt as an indicator of seawater MP pollution. Environmental science & technology, 52(21), 12819-12828.

Peraturan Presiden RI Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum,

Peraturan Presiden RI Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut

Siaran Pers Greenpeace Indonesia. (2018). Lebih dari 90% merek garam yang disampel secara global ditemukan mengandung mikroplastik. Diunduh dari: https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/1747/lebih-dari-90-merek-garam-yang-disampel-secara-global-ditemukan-mengandung-mikroplastik/

Sidjabat, F. M., Ismail, Y., & Rismauli, E. (2020). Pendidikan Lingkungan: Plastic Pollution Awareness di Desa Jatireja, Cikarang, Jawa Barat. ACADEMICS IN ACTION Journal of Community Empowerment, 1(2), 88-100.

Wahyuni, T. (2016). Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia. Diunduh dari: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia




DOI: http://dx.doi.org/10.33021/aia.v3i1.1106

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Filson Maratur Sidjabat


Articles in this journal have been indexed in major research databases, including:


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.